Oleh: Yakub F. Ismail
InvestigasiGWI.com – Tepat pada 19 Agustus 2025, Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) menapaki usia ke-80 tahun. Sebagai lembaga peradilan tertinggi, MA telah melewati perjalanan panjang penuh tantangan, sekaligus menjadi benteng terakhir pencari keadilan di negeri ini.
Delapan dekade bukan sekadar angka. Ia adalah catatan sejarah tentang konsistensi, dedikasi, dan integritas dalam menegakkan hukum serta menjaga marwah konstitusi. Meski tak jarang diterpa ujian dan tekanan, Mahkamah Agung tetap tegak berdiri sebagai penjaga keadilan bangsa.
Makna Palu dan Toga
Palu hakim dan toga sidang bukanlah sekadar simbol seremonial. Keduanya memuat pesan mendalam tentang tanggung jawab dan kewibawaan hukum.
Setiap ketukan palu hakim adalah tanda hukum sedang berbicara, bukan sekadar prosedur sidang. Palu mencerminkan independensi, integritas, serta legitimasi putusan yang mengikat seluruh warga negara.
Sebagai The Guardian of Justice, Mahkamah Agung memikul amanah menjaga supremasi hukum, menolak intervensi, dan memastikan bahwa keadilan hadir untuk seluruh rakyat.
Mengadili Tanpa Takut
Hakim dituntut berani mengadili dengan keteguhan moral dan intelektual. Dalam praktiknya, mereka kerap menghadapi intervensi politik, tekanan kekuasaan, maupun opini publik yang bisa menggoyahkan independensi.
Namun, prinsip “mengadili tanpa takut” adalah kompas utama. Hakim harus berpegang pada nurani bersih, menjunjung hukum tanpa pamrih, serta menolak segala bentuk tekanan.
Integritas seorang hakim menentukan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Bila keberanian moral terjaga, maka wibawa hukum akan tetap kokoh.
Keadilan di Ujung 8 Dekade
Kini, Mahkamah Agung memasuki usia ke-80 dengan tantangan baru di era modern. Namun harapan rakyat tetap sama: keadilan yang tegak lurus, bersih, dan berpihak pada kebenaran.
Refleksi delapan dekade ini menjadi pengingat, bahwa hukum hanya akan bermakna bila ditegakkan dengan keberanian, kejujuran, dan sepenuh hati demi kepentingan bangsa.
Penulis adalah Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia
Redaksi: InvestigasiGWI.com