FRIC Bongkar Pelanggaran Subkontraktor PT CNG di Blok Jabung: SKK Migas Diminta Turun Tangan!

Redaksi Media Bahri
0

InvestigasiGWI.com | Jambi — Forum Relawan Indonesia Cerdas (FRIC) mengejutkan publik dan dunia migas dengan desakan keras kepada SKK Migas untuk menghentikan pekerjaan PT Citra Nusantara Gemilang (CNG) di Blok Betara dan Blok Jabung, yang diduga mengabaikan spesifikasi teknis dan keselamatan kerja.

Dugaan pelanggaran ini muncul di tengah proyek pemboran sumur eksplorasi Neb Basement-3, Lapangan Northeast Betara, yang dikelola PetroChina International Jabung Ltd.. FRIC menilai praktik subkontraktor ini mengancam kualitas proyek dan keselamatan pekerja, serta menunjukkan lemahnya pengawasan SKK Migas terhadap kontraktor dan subkontraktornya.

FRIC: SKK Migas Jangan Hanya Jadi Penonton

Kepala Satgas FRIC, Fahmi Hendri, menegaskan bahwa SKK Migas tidak boleh hanya memantau dari jauh.

“SKK Migas memang tidak memiliki Blok Betara, tapi pengawasan terhadap KKKS seperti PetroChina adalah tanggung jawab mereka. Kalau ada subkontraktor main-main dengan spesifikasi, pekerjaan itu harus dihentikan. Jangan tunggu sampai terjadi masalah baru bergerak!”

Fahmi mengungkapkan bahwa PT CNG diduga menggunakan material di luar standar, yang jika dibiarkan bisa berdampak pada integritas fasilitas migas dan keselamatan kerja.

PetroChina Klaim Patuh, FRIC Tantang Realisasi di Lapangan

Vice President Business Support PetroChina, Gusminar, menyatakan bahwa operasi perusahaan selalu mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja (K3). Namun bagi FRIC, pernyataan itu belum menjawab indikasi pelanggaran nyata di lapangan.

“Klaim PetroChina tidak cukup. Kami minta bukti di lokasi. FRIC siap turun bersama SKK Migas untuk inspeksi langsung. Jangan sampai klaim K3 hanya sebatas formalitas,” tegas Fahmi.

Investasi Miliaran Dolar Tak Boleh Jadi Tameng

Proyek pemboran sumur Neb Basement-3 menggunakan Rig GW-265 (2000 HP) dengan rencana kedalaman 10.431 ftMD, bagian dari investasi eksplorasi senilai 1,8 miliar dolar AS. FRIC menekankan, besar investasi bukan alasan menutup mata atas kualitas pekerjaan.

“Investasi besar tak boleh mengalahkan standar kerja dan keselamatan. Kalau diabaikan, kerugian negara bisa jauh lebih besar dari keuntungan sementara,” tambah Fahmi.

SKK Migas Akan Koordinasi, FRIC Tunggu Langkah Nyata

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safei Syafri, menyatakan akan mengkoordinasikan masalah ini dengan PetroChina.

“Terima kasih informasinya, kami akan coba koordinasikan dengan PetroChina,” ujarnya singkat.

FRIC menegaskan bahwa koordinasi tanpa tindakan tegas bukan solusi.

“Kami ingin tindakan nyata: hentikan pekerjaan PT CNG sebelum risiko membesar. FRIC siap turun ke lapangan dan menindaklanjuti,” pungkas Fahmi.


Redaksi: InvestigasiGWI.com
Editor: Zulkarnain Idrus

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top