Samsul Bahri “Playing Victim”, Kebobrokan Lapas Kuala Tungkal Kian Terkuak

Redaksi Media Bahri
0


Jambi – InvestigasiGWI.com | Narapidana Samsul Bahri di Lapas Klas IIB Kuala Tungkal, Jambi, awalnya muncul sebagai “whistleblower” dengan membongkar dugaan peredaran sabu dan pungutan liar di dalam penjara. Ia menyebut adanya sabu di Blok F dan kasus penganiayaan napi Apri, yang kemudian viral hingga Ditjenpas Kemenkumham.


Namun, drama berubah arah ketika Samsul menyesali namanya ikut terseret dalam pemberitaan. Permintaannya agar berita dihapus tidak dikabulkan, sehingga ia justru melancarkan teror, intimidasi, hingga ancaman terhadap wartawan dan redaksi yang mempublikasikan informasi tersebut.


Lebih parah lagi, Samsul memanfaatkan akses handphone untuk mengaku sebagai anggota TNI, GRIB Jaya, dan polisi, guna menekan media. Fakta ini menegaskan dugaan lemahnya kontrol Kalapas Kuala Tungkal terhadap penggunaan alat komunikasi di balik jeruji.


Kepala Satgas Fast Respon Indonesia Counter Opinion Polri Jambi, Fahmi, menegaskan bahwa Ditjenpas tidak boleh tinggal diam. “Jika Kalapas tak sanggup mengendalikan, Samsul harus segera dipindahkan ke Lapas Maximum Security Sarolangun. Narapidana tidak boleh dibiarkan mengendalikan narkoba dan menebar teror dari balik penjara,” ujarnya.


Fahmi juga menyoroti indikasi kuat bahwa Samsul tengah berambisi menguasai peredaran narkoba di dalam lapas. “Mengapa dia bebas menggunakan tiga nomor berbeda? Apakah Kalapas sengaja membiarkan? Publik butuh jawaban,” tegas Fahmi menutup pernyataannya. (Tim)


Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top