
SAMPANG – InvestigasiGWI.com | Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, digelar meriah melalui lomba gerak jalan tingkat sekolah dasar, Rabu (27/8/2025). Ratusan pelajar turut serta, namun sorotan utama jatuh pada barisan SDN Asemraja 2 yang tampil dengan nomor urut 037.
Barisan siswi sekolah ini mendapat sambutan luar biasa dari ribuan warga yang memadati rute. Gerakan kompak, seragam merah putih serasi, dan jumlah peserta mencapai 122 orang membuat penampilan mereka terlihat paling menonjol. Rute sepanjang 1,8 kilometer dari Dusun Legung, Desa Kotah hingga halaman Kantor Kecamatan Jrengik seolah menjadi panggung terbuka yang menghipnotis penonton.
Kepala SDN Asemraja 2, Rohman, menegaskan bahwa partisipasi siswanya adalah wujud nyata kecintaan pada tanah air.
“Kami bangga dengan anak-anak. Ini bukan hanya lomba, melainkan momentum menanamkan nilai kebersamaan dan cinta Indonesia sejak dini,” ujarnya.
Namun, di balik kemeriahan ini muncul pertanyaan: sejauh mana kegiatan seremonial seperti gerak jalan benar-benar membangkitkan kesadaran akan nilai kemerdekaan? Ataukah sekadar menjadi euforia tahunan yang habis saat pesta usai?
Camat Jrengik bersama jajaran Forkopimcam hadir membuka acara, didampingi guru, tokoh masyarakat, serta orang tua murid. Kehadiran ribuan warga menandakan antusiasme masyarakat masih tinggi, meski substansi perayaan kemerdekaan kerap dipertanyakan.
Bagi sebagian pengamat, gerak jalan hanyalah satu sisi dari peringatan kemerdekaan. Tantangan sesungguhnya adalah bagaimana semangat disiplin, kekompakan, dan nasionalisme yang dipertontonkan anak-anak dapat diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi krisis moral, pendidikan, dan kebangsaan.
Perayaan HUT RI ke-80 di Jrengik memberi pelajaran bahwa merdeka bukan hanya soal pesta, tetapi tanggung jawab kolektif menjaga nilai kebangsaan di tengah arus perubahan zaman.
(Redaksi InvestigasiGWI.com)

.jpeg)