Cilegon | InvestigasiGWI.com –
Tim investigasi InvestigasiGWI.com menemukan indikasi penyalahgunaan kendaraan dinas milik Kelurahan Gunung Sugih, Kota Cilegon. Mobil operasional berpelat merah tersebut diduga kuat diganti pelat hitam dan dipakai untuk kepentingan pribadi.
Dugaan ini bukan isapan jempol. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, mobil dinas itu terlihat beberapa kali melintas di jalanan dengan pelat hitam. Fakta ini menimbulkan kecurigaan bahwa kendaraan negara tersebut tidak lagi digunakan sesuai peruntukannya.
Lebih jauh, investigasi mengarah pada dugaan praktik manipulasi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite. Dengan penyamaran pelat hitam, kendaraan dinas itu bisa dengan mudah mengisi Pertalite di SPBU tanpa menimbulkan kecurigaan.
“Kalau masih pakai pelat merah, SPBU otomatis menolak. Tapi begitu disulap jadi pelat hitam, lolos begitu saja. Ini jelas modus untuk menikmati subsidi rakyat kecil,” ujar seorang sumber lapangan kepada InvestigasiGWI.com.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Gunung Sugih belum memberikan klarifikasi resmi. Aparat penegak hukum disebut masih melakukan langkah awal penyelidikan. Namun warga menuntut transparansi penuh dan tindakan tegas agar kasus ini tidak hanya berhenti sebagai isu.
“Ini bukan soal sepele. Mobil dinas adalah aset negara. Kalau dibiarkan jadi mainan pribadi, lama-lama publik makin hilang kepercayaan. Harus ada proses hukum, bukan basa-basi,” tegas seorang warga Gunung Sugih.
InvestigasiGWI.com mencatat, praktik serupa sudah sering mencoreng wajah birokrasi di daerah. Kasus Gunung Sugih ini hanya satu contoh dari lubang pengawasan yang lemah terhadap aset negara.
Redaksi | InvestigasiGWI.com