Tangerang – InvestigasiGWI.com |
Festival Seni Budaya & UMKM yang digelar PJID bersama Pemerintah Kota Tangerang di kawasan Mall CBD Ciledug, Kamis–Sabtu (21–23 Agustus 2025), tampak meriah. Namun di balik kemeriahan tersebut, publik bertanya: apakah ini sekadar ajang seremonial atau benar-benar bagian dari strategi pembangunan ekonomi kreatif dan UMKM di Kota Tangerang?
Acara dihadiri jajaran dinas Pemkot Tangerang, insan pers Tangerang Raya, serta tokoh pers nasional Edward (Media BI) dan E.J. Simangunsong (PWI Pusat). Kehadiran figur-figur ini tentu memberi bobot acara. Tetapi pertanyaannya, di mana indikator keberhasilan yang bisa diukur dari festival seperti ini?
Di sisi seni, penampilan para pelajar dari SDN Jombang 1 & 2, SDN Ciater 2, dan SDN Sukasari memang mengundang decak kagum. Orang tua merasa bangga, sebagaimana diungkapkan Eva, salah satu walimurid SDN Ciater 02. Namun, tanpa pola pembinaan berkelanjutan, prestasi anak-anak hanya berhenti di panggung festival.
Di sektor UMKM, puluhan stand kuliner dan fesyen meramaikan acara. Produk lokal ditawarkan dengan harga terjangkau, bahkan ada Job Fair dari perusahaan ternama. Tetapi catatan pentingnya adalah: berapa banyak UMKM yang naik kelas setelah event ini? Apakah mereka mendapatkan akses permodalan, pelatihan manajemen, dan kanal pemasaran digital? Atau hanya sebatas pameran yang ramai sesaat lalu hilang dari radar kebijakan?
Pihak panitia menyebut acara berjalan lancar berkat koordinasi dengan pengelola CBD. Klaim kesiapsiagaan keamanan 24 jam terdengar meyakinkan. Tetapi publik lebih membutuhkan laporan transparansi, baik soal penggunaan anggaran maupun dampak ekonomi yang tercipta dari kegiatan ini.
Ketua PJID Tangerang, Edward, menegaskan harapan agar anak-anak dapat mengembangkan bakatnya dan meraih prestasi. Sebuah harapan yang mulia. Namun, bagi InvestigasiGWI.com, harapan harus diikuti dengan data dan tindak nyata. Tanpa itu, festival ini hanya akan dikenang sebagai acara meriah sesaat—tanpa meninggalkan jejak strategis bagi UMKM maupun generasi muda Kota Tangerang.
(Redaksi | InvestigasiGWI.com)