InvestigasiGWI.com | Tangerang Selatan – Di tengah sorotan publik mengenai krisis moral generasi muda dan lemahnya sistem pendidikan karakter di Indonesia, Pondok Pesantren Al Qur’anniyyah, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, memilih momentum Peringatan HUT RI ke-80 untuk mengingatkan kembali peran pesantren sebagai benteng utama bangsa.
Upacara bendera yang digelar Minggu (17/8/2025) bukan hanya seremoni tahunan, tetapi menjadi simbol komitmen bahwa pesantren masih relevan dan strategis dalam menjawab tantangan zaman.
Pimpinan Pesantren, Dr. KH. Subron Zayyan, SQ., MA, dengan tegas menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia kerap terjebak pada urusan transfer ilmu sains, namun melupakan pondasi utama yakni akhlak dan karakter peserta didik. “Pesantren hadir untuk menutup lubang itu. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga diajarkan keseimbangan intelektual, spiritual, dan emosional,” ujarnya.
Dalam pidatonya, KH. Subron Zayyan juga menyampaikan apresiasi terhadap Presiden Prabowo Subianto atas program-program pemerintah yang disebutnya berpihak pada kesejahteraan rakyat dan dunia pendidikan. Namun ia menegaskan bahwa kebijakan pendidikan nasional harus serius menyentuh akar persoalan moral dan akhlak generasi muda, bukan sekadar pembangunan fisik atau proyek jangka pendek.
Pesantren Al Qur’anniyyah meneguhkan diri sebagai lembaga pendidikan Islam berhaluan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, berkomitmen membina santri agar siap menghadapi era global tanpa kehilangan identitas kebangsaan dan nilai keislaman. KH. Subron Zayyan bahkan menyinggung pentingnya pesantren ikut serta dalam ekonomi kreatif dan wisata religi sebagai langkah konkret pemberdayaan umat.
Fakta di lapangan, pesantren ini menyiapkan roadmap pengembangan dengan beberapa prioritas: peningkatan kualitas SDM guru dan ustadz, kurikulum inovatif, kerjasama lintas lembaga, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk pendidikan dan dakwah. Semua itu diyakini sebagai jawaban atas tantangan masa depan.
“Jika bangsa ini ingin selamat, maka jangan pernah meninggalkan pesantren. Di sinilah lahir manusia-manusia berkarakter, yang menjaga agama sekaligus mengabdi pada negeri,” tegas KH. Subron Zayyan dalam penutup sambutannya.
Peringatan HUT RI ke-80 di Pesantren Al Qur’anniyyah pun menjadi sinyal kuat: pesantren bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi pilar penting masa depan Indonesia.
Reporter: M. Sutisna
Redaksi: InvestigasiGWI.com