Boyolali, InvestigasiGWI.com – Di tengah tantangan perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global, peran TNI melalui Babinsa terbukti tak lagi sebatas pengamanan wilayah. Kini, mereka hadir langsung dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput—turun ke sawah, bahu-membahu dengan petani.
Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil 09/Sawit Kodim 0724/Boyolali, Peltu Sukisyanto, yang Rabu (16/07/2025) terlihat mendampingi petani menanam padi di Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Kehadirannya bukan formalitas, tapi bagian dari program pendampingan serius terhadap sektor pertanian rakyat.
> “Kami tidak hanya bicara, tapi turun langsung. Dari olah lahan sampai panen, kami dampingi. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional,” tegas Peltu Sukisyanto kepada awak InvestigasiGWI di lokasi.
Peltu Sukisyanto juga menyoroti pentingnya peran Babinsa dalam memotivasi petani agar tetap semangat dan produktif, terutama di tengah minimnya dukungan teknis dari lembaga terkait. Ia menegaskan bahwa pertanian tak bisa dibiarkan berjalan sendiri—perlu keterlibatan nyata dari seluruh elemen, termasuk aparat teritorial.
> “Tanah yang dikelola dengan benar sejak awal akan menentukan produktivitasnya. Kami hadir untuk memastikan petani tidak berjalan sendiri,” ujarnya.
InvestigasiGWI mencatat, langkah ini menjadi salah satu upaya strategis TNI untuk menutup celah kerentanan pangan, yang selama ini kerap luput dari perhatian pemangku kebijakan. Sayangnya, di banyak wilayah, peran pendampingan dari instansi teknis dinilai belum maksimal, hingga mengharuskan Babinsa mengambil peran lebih jauh.
Aktivitas Babinsa seperti di Sawit ini menegaskan bahwa program ketahanan pangan tidak bisa hanya diserahkan pada slogan. Ia harus dikerjakan, dikawal, dan dievaluasi secara langsung—dari lapangan, oleh mereka yang bersentuhan langsung dengan rakyat. (BS)
(Tim InvestigasiGWI | Boyolali)