Medan, investigasi GWI – Saat perusahaan besar sibuk menjaga citra, satu warung kopi sederhana justru unjuk nyali. Warkop Anugerah, usaha kecil di depan kampus UNIMED, tampil sebagai satu-satunya sponsor tim sepak bola Warta Polrestabes Medan dalam Turnamen Mini Soccer Jurnalis Championship memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang digelar di Stadion Mini Pancing, 20-22 Juni 2025.
Keputusan berani itu datang dari Adv. Indra Surya Nasution, S.H., pemilik Warkop Anugerah, yang tak hanya menyumbang perlengkapan tim secara cuma-cuma, tapi juga menanggung konsumsi penuh selama pertandingan.
“Ini bukan soal besar atau kecilnya dukungan, tapi soal siapa yang berani turun tangan,” ujar Indra kepada tim GWI, Jumat (20/06/2025), dengan nada lugas.
Sementara sejumlah sponsor dari kalangan industri atau media besar memilih diam, Warkop Anugerah justru melangkah ke depan.
Sponsor yang Malu-malu atau Memang Tak Peduli?
Fakta ini menggelitik. GWI menelusuri, tak satu pun perusahaan media mainstream di Medan yang memberikan dukungan nyata kepada tim jurnalis yang bertanding dalam turnamen ini. Padahal, sebagian dari mereka memiliki afiliasi langsung dengan peserta. Pertanyaannya: di mana keberpihakan mereka saat jurnalis butuh sokongan moral?
“Bang Indra sudah kayak manajer profesional. Kami dikasih jersey, makan-minum, semua ditanggung. Kami merasa punya tanggung jawab lebih untuk menang,” ucap Adi Palapa Harahap, Manajer Warta Polrestabes Medan, yang timnya tergabung di Grup B bersama MSJC FC dan MISTAR FC.
Mereka akan bertanding Sabtu, 21 Juni 2025, dengan target jelas: masuk final dan bawa pulang trofi gubernur.
Turnamen Bernuansa Olahraga atau Panggung Politik?
Turnamen ini mengangkat nama Bobby Nasution, Gubernur Sumut yang santer disebut bakal kembali mencalonkan diri di Pilkada mendatang. Tak pelak, nuansa politis kental terasa.
Namun bagi Indra, itu tak jadi soal.
“Politik ada di mana-mana. Tapi membangun sepak bola harus dimulai dari hati, bukan kalkulasi,” kata pengacara yang dikenal low profile tapi progresif ini.
Catatan Kritis GWI: Saat Warung Kopi Lebih Sigap daripada Konglomerasi
Dukungan Warkop Anugerah jadi tamparan telak bagi institusi besar yang selama ini hanya tampil di baliho dan konferensi pers, tapi tak berani menyentuh dunia nyata.
Pertanyaan investigatif GWI:
- Di mana BUMN?
- Di mana sponsor swasta raksasa yang biasanya ramai saat kampanye tapi sunyi saat dibutuhkan komunitas?
- Apakah dukungan pada jurnalis hanya ada saat ada kepentingan pemberitaan?
Saat warkop kecil berani turun, dan media besar hanya menonton—itulah cerminan wajah industri hari ini.
Warta Polrestabes Medan kini tak hanya membawa nama tim, tapi simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian.
Redaksi investIgasi GWI
“Tajam, Berani, dan Tak Bisa Dibungkam”