Karena jika jernih, indah lingkungannya, sungai juga dapat menciptakan suasana yang menenangkan dan menyegarkan bagi warga sekitar dan wisatawan. Lebih dari itu, wisata sungai juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal melalui pendapatan dari pariwisata dan penciptaan lapangan kerja.
Pemerhati sosial, ekonomi dan budaya serta kebijakan publik, sekaligus pencinta lingkungan, Bang Jalih Pitoeng (BJP) mengungkapkan keinginannya merubah paradigma warga Jakarta tentang sungai.
"Kita ingin merubah cara pandang dan berpikir kita tentang sungai di Jakarta" ungkap BJP saat kopdar bersama awak mediabahri.com dikawasan pintu air Manggarai Jakarta Selatan, Sabtu (14/06/2025).
"Dari kesan sungai yang kotor menjadi jernih dan tersohor," celetuknya.
Di pintu air buatan kolonial Belanda yang berada di Manggarai, BJP juga menceritakan tentang beberapa sungai terjernih di dunia sebagai acuan penyemangat bagi warga Jakarta.
"Kita tidak muluk-muluk menjadikan sungai di Jakarta seperti sungai Theme di London Inggris atau Torne yang berada di antara Swedia dan Finlandia," sambungnya.
"Akan tetapi, paling tidak sungai itu bersih dari sampah dan lancar alirannya serta bersih air nya," harap BJP.
"Oleh karena itu kami dari Jalih Pitoeng Centre siap bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya merubah paradigma," ungkapnya.
"Mari kita jadikan sungai yang kotor menjadi tersohor setelah jadi objek wisata air sekaligus penciptaan lapangan kerja baru sebagai dampak positifnya" ajak BJP.
Sosok yang sangat peduli terhadap lingkungan ini menuturkan akan banyak manfaat dari penataan sungai secara multi positif efek.
"Jika kita benar-benar serius mau menata kelola bantaran sungai dengan serius, maka akan banyak manfaat yang kita dapat," jelas BJP.
"Yang pertama kelancaran arus air sungai. Dimana curah hujan dan peningkatan debit air dari Katulampa, Bogor akan ada percepatan lajunya air menuju laut Utara Jakarta," katanya.
"Kemudian, kebersihan dan kejernihan air sungai bisa menghidupkan ekosistem fauna yang ada dan indah dipandang mata," tambahnya menjelaskan.
Pendiri Jalih Pitoeng Centre yang bermimpi sungai Jakarta bersih seperti tempo dulu yang konon katanya air sungai bisa digunakan untuk berwudhu, aktivis kritis kelahiran tanah Betawi yang memiliki latar belakang ekonomi, keuangan dan perbankan inipun ingin menjadikan tantangan sebagai peluang.
"Apalagi jika di sekitar bantaran sungai tersebut dibangun outlet-outlet atau warung-warung yang menyajikan berbagai jajanan bagi warga yang ingin menikmati keindahan dan kejernihan air sungai sebagai destinasi wisata alternatif yang murah bagi warga" jelasnya.
"Ketika semua itu telah terwujud, maka dampak sosial ekonomi nya pun akan menggeliat sebagai pasar baru yang menyumbangkan peluang kerja baru sekaligus peningkatan pendapatan warga bagi usaha mikro kecil dan menengah," tutupnya..(Red/AMS)✍️🇮🇩
.jpeg)
.jpeg)
