Bripka Reply dan Jejak Transformasi: Dari Lahan Sampah ke Taman Baca, Kapolda Sulteng Beri Penghargaan

Redaksi Media Bahri
0
Bripka Reply dan Jejak Transformasi: Dari Lahan Sampah ke Taman Baca, Kapolda Sulteng Beri Penghargaan

Palu, investigasiGWI.com | Di tengah sorotan publik terhadap kinerja aparat penegak hukum, sebuah cerita berbeda datang dari Kota Palu, Sulawesi Tengah. Seorang anggota Polri diam-diam melakukan langkah nyata dalam membangun peradaban—bukan dengan senjata atau operasi penangkapan, melainkan lewat buku, ruang terbuka, dan kesadaran sosial.

Adalah Bripka Reply, Bhabinkamtibmas di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, yang menginisiasi pembangunan Taman Baca Napande. Namun yang membuat langkah ini mencuri perhatian, taman baca itu dulunya adalah lahan kumuh—tempat pembuangan sampah yang nyaris tak tersentuh.

> “Saya tidak melihat tumpukan sampah, saya melihat potensi. Tempat ini bisa jadi lebih dari sekadar lahan kosong. Bisa jadi ruang hidup bagi anak-anak,” ujar Bripka Reply kepada tim investigasiGWI.com.



Transformasi tersebut tak hanya berhenti pada pembangunan taman baca. Ia melibatkan sinergi tiga pilar kelurahan: Babinkamtibmas, Babinsa, dan pihak Kelurahan Baiya. Taman yang diresmikan pada tahun 2024 ini kini menjadi ruang alternatif pendidikan nonformal, pusat literasi, serta titik kumpul warga yang selama ini kekurangan fasilitas publik.

Menurut hasil investigasi lapangan GWI, taman baca ini bukan proyek instan. Beberapa pihak awalnya meragukan gagasan Bripka Reply, menganggap upaya tersebut sia-sia. Namun ketekunan dan pendekatan persuasifnya justru menjadi pembuka jalan. Ia bahkan turun langsung membersihkan lahan, membawa buku secara mandiri, dan menggerakkan komunitas warga.

Tazkia Aulia, warga Kelurahan Baiya, mengaku terkejut taman baca ini bisa bertahan dan berkembang.

> “Anak-anak sekarang punya alasan keluar rumah bukan karena gadget, tapi karena ingin membaca dan bermain di taman baca. Kami bangga ada polisi seperti Pak Reply,” ucapnya.



Lurah Baiya, Muhammad Zakaria, juga mengakui bahwa taman baca ini kini menjadi pusat kegiatan masyarakat. “Kegiatan warga, musyawarah RT, hingga rapat lembaga kemasyarakatan kami laksanakan di taman baca. Ini ruang hidup baru di tengah kota,” jelasnya.

Langkah Bripka Reply mendapat apresiasi langsung dari Kapolda Sulawesi Tengah, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan inovasinya dalam menyentuh akar persoalan sosial di masyarakat.


Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa keberadaan Bripka Reply adalah wujud dari transformasi wajah kepolisian.

> “Polisi hari ini tidak cukup hanya menindak kriminal. Polisi juga harus hadir sebagai solusi. Bripka Reply adalah bukti bahwa pendekatan humanis mampu mengubah wajah lingkungan,” tegasnya.


Investigasi GWI mencatat bahwa kasus ini layak dijadikan contoh bagi jajaran kepolisian lainnya: bahwa membangun kepercayaan publik tak selalu melalui instruksi institusional, tapi lewat ketulusan bertindak di tengah masyarakat.

Taman Baca Napande kini bukan sekadar ruang literasi, melainkan simbol perubahan sosial. Dari tempat yang bau dan kotor, kini menjelma jadi tempat tumbuhnya harapan dan peradaban. Dan di balik itu, ada satu polisi yang memilih melawan arus dengan cara paling sederhana—membaca, mengajak, dan bertindak. (Red/SB)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top