Sragen – InvestigasiGWI.com | Program Karya Bakti TNI Manunggal Guyub Rukun ke-22 Tahun 2025 resmi dimulai di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Upacara pembukaan berlangsung di Lapangan Dukuh Wonorejo, dihadiri ratusan warga, pejabat pemerintah daerah, dan unsur TNI-Polri.
Wakil Bupati Sragen, H. Suroto, dalam amanat yang dibacakan mewakili Bupati H. Sigit Pamungkas, S.I.P., M.A., menegaskan bahwa karya bakti ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bukti nyata komitmen bersama.
> “Ada tiga fokus utama yang kita dorong: pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan glowingisasi. Semua ini hanya bisa berhasil bila ada sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, ormas, dan masyarakat,” tegasnya.
Program ini akan berjalan selama 21 hari dan ditargetkan memberi dampak langsung bagi warga Desa Sepat, sekaligus menjadi contoh kolaborasi nyata dalam pembangunan daerah.
Sasaran fisik meliputi:
Pengecoran jalan sepanjang 500 meter
Rehabilitasi 4 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Pembuatan 5 unit jamban sehat
Sedangkan sasaran non fisik berupa penyuluhan wawasan kebangsaan, kesehatan keluarga berencana, posyandu, pencegahan penyakit tidak menular, pembinaan kamtibmas, bahaya narkoba, hingga sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, serta pembinaan rohani.
Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung, S.Sos., M.I.P., menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi tolok ukur sejauh mana pembangunan dapat disentuh langsung oleh masyarakat bawah.
Usai upacara, dilakukan penyerahan simbolis bantuan RTLH, jamban sehat, serta paket sembako bagi warga pra sejahtera dan lansia.
InvestigasiGWI.com mencatat, kegiatan karya bakti semacam ini bukan hanya sekadar program seremonial. Pertanyaan pentingnya adalah: sejauh mana hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat, dan mampukah pemerintah daerah mengawal tindak lanjut setelah 21 hari pelaksanaan?
(Agus Kemplu – InvestigasiGWI.com)
.jpeg)
