Jakarta – InvestigasiGWI.com | R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menegaskan bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesatuan aparat negara, bukan sekadar kemeriahan perayaan kemerdekaan.
Dalam refleksi HUT ke-80 RI, Haidar menyoroti sinergi Polri-TNI sebagai fondasi stabilitas nasional. Ia menilai kerja sama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto selama perayaan kemerdekaan membuktikan profesionalisme dan kesiapsiagaan aparat. “Koordinasi TNI-Polri harus jadi prioritas. Sejarah membuktikan, rakyat yang menjadi korban jika aparat tidak kompak,” jelas Haidar.
Selain keamanan, Haidar menekankan ketahanan pangan sebagai pilar stabilitas sosial. Satgas Pangan Polri berperan memastikan distribusi bahan pokok lancar, harga terkendali, dan mencegah praktik mafia pangan. Dengan kebutuhan beras nasional 33 juta ton per tahun dan Bulog hanya menguasai 7–8 persen pasar, peran Satgas Pangan menjadi sangat vital.
Haidar menilai langkah Polri mendukung Asta Cita pemerintahan Prabowo, termasuk melalui Desk Ketenagakerjaan dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), memperlihatkan integrasi nyata antara keamanan dan kesejahteraan rakyat. “Jika pangan rakyat terjamin, pekerjaan tersedia, dan aparat bersatu, tidak ada kekuatan asing atau mafia dalam negeri yang mampu menggoyahkan Indonesia,” tegasnya.
Ia menutup dengan pujian untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo: “Dengan kepemimpinannya, Indonesia memiliki energi moral kuat untuk menatap masa depan.”
InvestigasiGWI.com
.jpeg)
