Jakarta – InvestigasiGWI.com | Satu per satu pintu rahasia dugaan korupsi di sektor minyak dan gas terbuka. Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Tim Jaksa Penyidik JAM PIDSUS menggarap enam saksi kunci dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero), Sub Holding, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.
Keenam saksi yang diperiksa adalah:
- LYSH – Manager Supply Chain Monitoring and Deviation Management PT Pertamina (Persero)
- RR – Chief HPO PT Kilang Pertamina Internasional (Oktober 2020–2023)
- RP – Analyst Crude Oil Domestic Trading PT Pertamina (Persero) 2020 / Account Officer Crude & Gas (2020–2021)
- RS – Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas
- AAM – Direktur Saka Indonesia Pangkah Limited
- BP – Manager Fuel Supply Chain Operation PT Pertamina Patra Niaga (2023)
Sumber internal penyidikan menyebut, pemeriksaan ini tak sekadar menggali keterangan formal. Penyidik membidik pola operasi yang diduga melibatkan pengaturan distribusi minyak mentah, rekayasa harga, hingga potensi pembagian keuntungan ilegal antara oknum BUMN dan pihak swasta.
Kasus ini menjerat tersangka HW dan beberapa pihak lain. Namun, jejak yang ditelusuri penyidik diduga bisa mengarah pada jaringan lebih luas, termasuk potensi keterlibatan aktor lama di lingkaran bisnis migas nasional.
“Setiap keterangan saksi akan di-crosscheck dengan dokumen transaksi dan data teknis lapangan. Kami ingin mengungkap siapa saja yang berada di belakang skema ini,” ujar sumber penegak hukum.
Di tengah kebutuhan menjaga ketahanan energi, dugaan praktik mafia migas ini menjadi ancaman serius. Investigasi masih berjalan, dan publik menunggu: apakah Kejagung akan berani mengungkap seluruh jaringan hingga ke akar-akarnya?
Redaksi: InvestigasiGWI.com
.jpeg)
