Investigasigwi.com - Magelang 10/4/2025. Gabungnga Wartawan Indonesia. Co.id. Ketegangan yang sempat memanas antara dua kelompok pemuda dari Dusun Semawe dan Dusun Slokopan, Desa Sukorini, Kec. Muntilan Kab. Magelang. Akhirnya mereka setelah dilakukan mediasi oleh pihak Kepolisian dan Pemerintah setempat.
Insiden bermula saat malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Pemuda dari kedua Dusun terlibat dalam kesalahpahaman yang nyaris berujung pada bentrokan fisik. Menyikapi situasi dan kondisi tersebut, Polsek Muntilan dengan sigap mengambil langkah preventif.
Kapolsek Muntilan AKP Abdul Mutohir, menjelaskan bahwa pihaknya segera melakukan pendekatan persuasif dengan menggelar forum mediasi yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta perwakilan pemuda dari kedua Dusun.
"Mediasi dilaksanakan di aula Balai Desa Sukorini dengan menggandeng Danramil Muntilan, Camat Muntilan, dan Kepala Desa Sukorini, Muhammad Azis Efendi. acara berlangsung selama empat jam dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan., " Ucap Kapolsek.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa, dilanjutkan pemaparan dari AKP Abdul Mutahir, perwakilan Danramil, dan Camat Mungilan. Para narasumber menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamana, ketertiban masyarakat serta memperkuat nilai - nilai kerukunan antar warga.
Usai pengarahan, kedua belah pihak diberi kesempatan untuk menyampaikan uneg - uneg mereka dalam seri dialog tetnuka. Diskusi ini berlangsung dengan damai tanpa saling menyalahkan, mengedepankan prinsip saling menghormati dan mencari solusi bersama.
Akhirnya kedua kelompok sepakat untuk berdamai. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian yang ditanda tangani bersama dihadapan aparat dan tokoh masyarakat kedua pihak juga saling memaafkan serta berkomitmen membuka lembaran baru untuk menjaga keamanan dan keharmonisan di lingkungan mereka.
Sebagai bentuk komitmen damai, dilakukan Deklarasi bersama dengan tekad membangun Desa Sukorini yang aman, damai, dan nyaman bagi seluruh warganya.
Acara mediasi berjalan lancar, dengan seluruh pesert menyadari bahwa konflik hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan merugikan semua pihak. Sebelum kembali ke rumah masing-masing, para pemuda dari kedua Dusun melakukan Foto bersama sebagai simbol perdamaian di depan Balai Desa Sukorini.
*/M Baha Udin Kerten